Sabtu, 14 Februari 2015

Lomba Blog pegipegi.com: Si Cantik Gili dari Lombok


Dunia saat ini melirik Indonesia sebagai destinasi pariwisata, salah satunya Pulau Lombok yang terletak di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Sekarang pertanyaannya ada apa dengan Lombok? Lombok merupakan daerah tujuan wisata posisinya sudah setara dengan Bali. Video diatas salah satu jawabannya, Video Wonderful Indonesia seolah memanggil siapa saja untuk berkunjung menjelajahi setiap 'senti' keindahan alam Lombok. Bahkan berbagai prestasi berhasil diraih Pulau Lombok dari situs wisata terbesar di dunia, yaitu “situs TripAdvisor”. Salah satunya Gili Trawangan, yang merupakan bagian dari Kepulauan Gili dan berhasil memperoleh peringkat 4 dalam 10 “Pulau Terfavorit” di Asia (merdeka.com). Wonderful! Indonesia tidak kalah eksotis dibandingkan dengan negara luar.

Setelah bolak-balik media online, juga bertanya kesana-kemari akhirnya aku mendapat informasi seputar Kepulauan Gili di Lombok. Nah, salah satu keindahan Lombok terletak di Kepulauan Gili. Gili yang merupakan pulau-pulau kecil di lepas barat laut Pulau Lombok. Tiga pulau yang tidak boleh terlewatkan saat berkunjung ke Kepulauan Gili adalah Gili Trawangan, Gili Meno, dan juga Gili Air. Ketiga pulau ini dikenal dengan nama Gili Indah. Oleh Pemerintah Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat melalui Perda Nomor 9 tahun 1989, Gili Indah ditetapkan sebagai taman wisata alam dan cocok dikembangkan sebagai wisata bahari. Kawasan Gili Indah dikenal juga dengan nama kawasan Taman Wisata Alam Laut (TWAL) Gili Matra, dengan luas 2954 hektar di Kabupaten Lombok Utara. Dengan segala ragam keindahan panorama Gili Indah tentunya sangat berpotensi untuk dikembangkan, apalagi menurut WTO (2000) pariwisata merupakan industri dengan pertumbuhan tercepat di dunia.


Gili Trawangan, Gili Meno dan Gili Air

Pulau-pulau yang terdapat di Gili Indah ini menawarkan keindahan pantai yang luar biasa disertai suasana nyaman, alami dan tenang. Bukan hanya itu saja, taman laut yang sangat indah, ikan-ikan khas terumbu karang (coral reef) yang cantik, bintang laut,  warna-warni dan satu lagi tumbuhan laut yang tidak kalah menarik, padang lamun (sea grass). Panorama alam yang memukau, gelombang yang teduh, hamparan pasir putihair laut yang jernih berwarna hijau muda, biru muda sampai biru tua, bahkan biodiversity (keanekaragaman) yang ada di dalamnya dapat terlihat hanya dengan kasat mata karena kejernihannya. Terlebih lagi hampir di semua wilayah perairan laut Gili Indah terdapat sang penjelajah lautan dunia, penyu, antara lain Penyu Hijau (Chelonia mydas) dan Penyu Sisik (Eretmochelys imbricata) yang merupakan salah satu biota laut terlangka di dunia. Paradise! Siapa yang tak tergoda untuk datang? Aku rasa tidak ada orang yang menolak keindahan bak negeri dongeng ini, termasuk aku.

Panorama Gili Trawangan

Tak kenal maka tak sayang.. tak sayang maka tak cinta… Mari kita telaah lebih jauh keunikan ketiga pulau mahakarya sang Pencipta ini. Tapi, sebelum mengenal Gili Trawangan, ada baiknya aku ceritakan pengalaman perjalanan menuju ke Gili Trawangan terlebih dahulu. Melewati kawasan Malimbu dan daerah Pusuk. Kawasan Malimbu merupakan kawasan berbukit yang berada di jalur ring road (jalan yang menyusuri pantai). Keindahan alam pesisir pantai bagian barat pulau Lombok, sunset serta pesona keagungan Gunung Agung yang berada di Bali tersaji secara apik di sini. Berbeda dengan daerah Pusuk yang menarik lewat keindahan hutan tropis dengan populasi monyet yang tidak sedikit.

Di antara ketiga pulau di Kepulauan Gili, Gili Trawangan adalah pulau terbesar dari ketiga gili eksotis di Kepulauan Gili dengan luas kurang lebih 6 km2. Yang paling istimewa di Gili Trawangan dan Sekitarnya adalah berkembangnya blue coral yang populasi aslinya berada di Laut Karibia. Seperti yang ditegaskan oleh Delphine Robbe (Direktur Ecotrust and Conservation) bahwa “Di perairan pantai Pulau Kawasan Gili indah khususnya di pantai Gili Trawangan sangat banyak dijumpai populasi terumbu karang dengan keindahan luar biasa, pada populasi tersebut banyak terdapat blue coral. Sedangkan populasi blue coral lainnya hanya tumbuh di perairan laut Kepulauan Karibia”. Luar biasa memang kekayaan alam negeri kita ini.. kita patut berbangga dan menjaganya. Gili Trawangan juga sebagai tempat tumbuhnya diversity biomasa dan ikan langka. Selain wisata alam, konsep ekowisata berupa wisata kebudayaan dan sejarah juga dapat dinikmati. Menelusuri kebudayaan penduduk Suku Mandar Bugis yang berbeda dengan penduduk Lombok Daratan (Suku Sasak), dalam hal bentuk rumah, adat istiadat, mata pencaharian maupun sifat kesukuannya.  Sangat banyak yang perlu dicicipi dari pulau ini, bermain kayak (sebuah perahu kecil bertenaga manusia), berselancar, “mandi matahari”, melepas tukik (anak penyu) ke laut bebas, bahkan belajar berkuda mengelilingi pulau.

Melihat lebih dekat salah satu biodiversitas nusantara
Hiruk pikuk perkotaan yang dapat membuat pikiran menjadi suntuk, sangat cocok sekali memilih pulau kedua dari Kepulauan Gili sebagai alternatif mengubah suasana hati menjadi lebih relax, yaitu Pulau Gili Meno. Kabarnya pulau ini belum banyak dikunjungi dibandingkan Gili Trawangan dan Gili Air. Padahal keindahan dan keasrian pulau ini melebihi pulau tetangganya. Tranportasi yang ramah lingkungan (green transportation), karena bukan lagi menggunakan motor dan mobil, melainkan “cidomo” alias gerobak yang ditarik kuda.

Cidomo transportasi ramah lingkungan di Kepulauan Gili
 Cidomo sendiri merupakan singkatan dari cikar, dokar, dan mobil yang berarti badannya terbuat dari cikar dengan ditarik oleh kuda (dokar) dan roda cikar menggunakan ban mobil bekas. Transportasi bermotor sangat dilarang penggunaannya sesuai dalam awig-awig adat. Senang sekali rasanya mendengar kearifan lokal (local wisdom) di sini masih terpelihara dengan baik. 


Diving dan snorkling pastinya tak terlupakan di Gili Meno yang berada di tengah-tengah Gili Trawangan dan Gili Air. Ada sebuah lokasi yang diberi nama Turtle Point yang terletak pada kedalaman 3 sampai dengan 40 meter di sebelah Utara Gili Meno. Dinamakan demikian karena di lokasi tersebut selalu terdapat penyu baik yang sedang mencari makan maupun beristirahat. Bagi divers  bersiaplah memotret biota ini dengan kamera underwater kamu. Gili Meno juga menawarkan sesuatu yang lebih dengan adanya Danau Asin di barat pulau, taman burung dan penangkaran penyu. Liburan terasa lebih berarti dengan mendukung upaya restorasi.


Penyu hijau dan Penyu sisik
Sunset Gili Air
Sedangkan pulau yang ketiga yang merupakan pulau terdekat dengan Pulau Lombok yaitu Gili Air. Pemandangan di Gili Meno tidak kalah menarik dengan kedua gili lainnya. Melihat sunset dan berpose ala siluet menjadi pilihan yang menarik yang sayang untuk dilewatkan. Gili Air ini sangat pas untuk acara kumpul bersama. Tidak perlu cemas, karena fasilitas tersedia lengkap di sini. Mulai dari hotel, restoran, kafe, tempat ibadah dan tempat hiburan. Dan jangan lupa untuk mencicipi kuliner khas Lombok yang super pedasss, Ayam Taliwang. Daging ayamnya dipilih daging ayam muda, yang muda jelas lebih enak ya..bisa digoreng dan bakar sesuai selera. Penikmat sajian pedas seperti aku harus coba nih menu ini. 

Ayam Taliwang khas Lombok

Plecing kangkung khas Lombok
Dan satu lagi kuliner andalan Lombok patut untuk dicicipi, plecing kangkung. Perpaduan rebusan kangkung plus sambal tomat yang terbuat dari racikan cabai rawit, garam, terasi dan tomat.  Biasanya juga ditambah dengan tauge dan kacang goreng. Kangkung khas Lombok sendiri berbeda dengan kangkung yang tumbuh di Pulau Jawa.  Hmmm..Sudah kebayang liburan bakal seperti apa?

Sekarang ini semua serba mudah, serba ada juga serba canggih. Traveling juga semakin gampang, terutama kalau kamu berselancar di pegipegi.com, ada banyak informasi mengenai destinasi wisata yang bisa kamu pilih di sana, bahkan persiapan tiket pesawat dan hotel juga bisa langsung diboking secara online. Jadi bisa langsung ambil ancang-ancang kalkulasi sesuai dengan budget  pastinya.

Travelers dan semua khalayak perlu tahu, bahwa pengelolaan dan pemberdayaan sumber daya baik alam maupun sumberdaya manusia dalam mendukung keberlanjutan di ketiga pulau gili patut diberi apresiasi. Pembentukan Satgas Pulau di bawah adat untuk mengawasi kegiatan dan kejahatan seperti penjarahan ikan, penggunaan bom, maupun eksploitasi pasir pantai dan pelanggaran lainnya, juga Ecotrust & Conservation dalam program peremajaan terumbu karang, Island Security yang berperan sebagai tenaga keamanan pulau selama 24 jam, dan Cidomo Club (Persatuan Cidomo) yang konsisten membatasi populasinya demi kelestarian lingkungan yang ada. Semua itu patut dihargai dan didukung oleh pemerintah dan segenap masyarakat.

Melalui tulisan di blog ini, aku ingin menyuarakan sedikit dari banyaknya kekayaan dan keindahan alam nusantara, memberi cerita kepada para pelancong yang kebanyakan hanya tau dari mulut ke mulut, serta satu hal yang paling utama, ku ingin menyampaikan betapa berharganya alam semesta yang Tuhan berikan.. Betapa besar tanggung jawab kita dalam menjaganya. Betapa arogannya tangan yang melempar “bungkusan sampah”. Padahal tren wisata dunia saat ini sudah bergeser dari hanya sekedar melihat alam dan kebudayaan sebagai objek, tapi juga sesuatu yang perlu dijaga kelestariannya. Inilah ekowisata (ecotourism) yang kini begitu populer dan menjadi perhatian global. Sehingga wisata masa kini bukan sekedar jalan-jalan tanpa makna, tapi lebih dari itu, wisata adalah memberi arti dari setiap perjalanan. Ekowisata (ecotourism) mengajak penikmatnya menikmati bentuk-bentuk wisata yang berbeda dari biasanya sambil berkontribusi menjaga keberlangsungan alam atau ekologi, ekonomi dan kehidupan sosial budaya masyarakat. Jadi, bagi kamu para traveler, kamu bukan lagi orang asing, kamu adalah bagian dari tuan rumah yang turut menjaga keelokan sampai lebih dari sejauh mata memandang. Bahkan tourist yang pada datang ke Indonesia saat ini tidak mau kalah dalam peduli lingkungan. Nah, kita? Masih berpikir untuk mengurangi keasrian tanah air ini? Say no to throw rubbish anywhere! Mau itu di pedalaman sekalipun, di Lombok, maupun di seluruh bagian Indonesia, bahkan dunia.  Keep our environtment clean, guys!

Begitu pula denganku, aku ingin menjadi bagian dari traveler yang ingin menjelajahi 3 Kepulauan Gili Lombok dan peduli terhadap lingkungan, tidak menyentuh terumbu karang seenaknya, demi menjaga keindahan bawah laut dan negeri tercinta. Satu hal yang mungkin beberapa orang menganggapnya tidak perlu bahkan lucu, aku ingin melakukan sesuatu di sana untuk tersenyum di kemudian hari dalam mengingat memori indah yang kulakukan selain baktiku pada Dumai, Pulau Panggang Kepulauan Seribu, pulau terluar Indonesia Pulau Tiga Natuna dan lainnya, aku ingin melakukan aksi bersih pantai di sana, turut mendukung kegiatan Clean Up Day yang merupakan program peremajaan dan tindakan konservasi Gili Ecotrust, mendukung upaya masyarakat adat dalam menjaga kekayaan kelestarian, dan untuk menunjukkan pada dunia bahwa aku juga ingin menjaganya. 

"Bersama pegipegi.com dan Alexander Thian @amrazing #BukanSekedarTraveling"