Dunia saat ini melirik Indonesia sebagai destinasi pariwisata, salah satunya Pulau Lombok yang terletak di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Sekarang pertanyaannya ada apa dengan Lombok? Lombok merupakan daerah tujuan wisata posisinya sudah setara dengan Bali. Video diatas salah satu jawabannya, Video Wonderful Indonesia seolah memanggil siapa saja untuk berkunjung menjelajahi setiap 'senti' keindahan alam Lombok. Bahkan berbagai prestasi berhasil diraih Pulau Lombok dari situs wisata terbesar di dunia, yaitu “situs TripAdvisor”. Salah satunya Gili Trawangan, yang merupakan bagian dari Kepulauan Gili dan berhasil memperoleh peringkat 4 dalam 10 “Pulau Terfavorit” di Asia (merdeka.com). Wonderful! Indonesia tidak kalah eksotis dibandingkan dengan negara luar.
Setelah bolak-balik media online, juga bertanya kesana-kemari
akhirnya aku mendapat informasi seputar Kepulauan Gili di Lombok. Nah, salah satu keindahan Lombok
terletak di Kepulauan Gili. Gili yang merupakan pulau-pulau kecil di
lepas barat laut Pulau Lombok. Tiga pulau yang tidak boleh terlewatkan saat
berkunjung ke Kepulauan Gili adalah Gili Trawangan, Gili Meno, dan juga Gili
Air. Ketiga pulau ini dikenal dengan nama Gili Indah. Oleh Pemerintah Daerah
Provinsi Nusa Tenggara Barat melalui Perda Nomor 9 tahun 1989, Gili Indah
ditetapkan sebagai taman wisata alam dan cocok dikembangkan sebagai wisata
bahari. Kawasan Gili Indah dikenal juga dengan nama kawasan Taman Wisata Alam
Laut (TWAL) Gili Matra, dengan luas 2954 hektar di Kabupaten Lombok Utara. Dengan
segala ragam keindahan panorama Gili Indah tentunya sangat berpotensi untuk
dikembangkan, apalagi menurut WTO (2000) pariwisata merupakan industri dengan
pertumbuhan tercepat di dunia.
Gili Trawangan, Gili Meno dan Gili Air |
Pulau-pulau yang terdapat di Gili Indah ini menawarkan keindahan
pantai yang luar biasa disertai suasana nyaman, alami dan tenang. Bukan
hanya itu saja, taman laut yang sangat indah, ikan-ikan khas terumbu karang (coral reef) yang cantik, bintang laut, warna-warni dan satu lagi tumbuhan laut yang
tidak kalah menarik, padang lamun (sea
grass). Panorama alam yang memukau, gelombang yang teduh, hamparan pasir
putihair laut yang jernih berwarna hijau muda, biru muda sampai biru tua, bahkan
biodiversity (keanekaragaman) yang
ada di dalamnya dapat terlihat hanya dengan kasat mata karena kejernihannya.
Terlebih lagi hampir di semua wilayah perairan laut Gili Indah terdapat sang
penjelajah lautan dunia, penyu, antara lain Penyu Hijau (Chelonia mydas) dan Penyu Sisik (Eretmochelys imbricata) yang merupakan salah satu
biota laut terlangka di dunia. Paradise!
Siapa yang tak tergoda untuk datang?
Aku rasa tidak ada orang yang menolak keindahan bak negeri dongeng ini,
termasuk aku.
Tak kenal maka tak sayang.. tak sayang maka tak cinta… Mari kita
telaah lebih jauh keunikan ketiga pulau mahakarya sang Pencipta ini. Tapi, sebelum
mengenal Gili Trawangan, ada baiknya aku
ceritakan pengalaman perjalanan menuju ke Gili Trawangan terlebih dahulu. Melewati
kawasan Malimbu dan daerah Pusuk. Kawasan Malimbu merupakan kawasan berbukit
yang berada di jalur ring road (jalan yang menyusuri pantai). Keindahan
alam pesisir pantai bagian barat pulau Lombok, sunset serta pesona
keagungan Gunung Agung yang berada di Bali tersaji secara apik di sini. Berbeda
dengan daerah Pusuk yang menarik lewat keindahan hutan tropis dengan populasi
monyet yang tidak sedikit.
Di antara ketiga pulau di Kepulauan Gili, Gili Trawangan
adalah pulau terbesar dari ketiga gili eksotis di Kepulauan Gili dengan luas
kurang lebih 6 km2. Yang paling istimewa di Gili Trawangan dan
Sekitarnya adalah berkembangnya blue
coral yang populasi aslinya berada di Laut Karibia. Seperti yang ditegaskan
oleh Delphine Robbe (Direktur Ecotrust
and Conservation) bahwa “Di perairan pantai Pulau Kawasan Gili indah
khususnya di pantai Gili Trawangan sangat banyak dijumpai populasi terumbu
karang dengan keindahan luar biasa, pada populasi tersebut banyak terdapat blue coral. Sedangkan populasi blue coral lainnya hanya tumbuh di
perairan laut Kepulauan Karibia”. Luar biasa memang kekayaan alam negeri kita ini.. kita patut berbangga dan menjaganya. Gili Trawangan juga sebagai tempat tumbuhnya diversity biomasa dan ikan langka. Selain wisata alam, konsep
ekowisata berupa wisata kebudayaan dan sejarah juga dapat dinikmati. Menelusuri
kebudayaan penduduk Suku Mandar Bugis yang berbeda dengan penduduk Lombok
Daratan (Suku Sasak), dalam hal bentuk rumah, adat istiadat, mata pencaharian
maupun sifat kesukuannya. Sangat banyak
yang perlu dicicipi dari pulau ini, bermain kayak (sebuah perahu kecil
bertenaga manusia), berselancar, “mandi matahari”, melepas tukik (anak penyu) ke laut bebas, bahkan belajar berkuda
mengelilingi pulau.
Hiruk pikuk perkotaan yang dapat membuat pikiran menjadi
suntuk, sangat cocok sekali memilih pulau kedua dari Kepulauan Gili sebagai
alternatif mengubah suasana hati menjadi lebih relax, yaitu Pulau Gili Meno. Kabarnya pulau ini belum banyak dikunjungi
dibandingkan Gili Trawangan dan Gili Air. Padahal keindahan dan keasrian pulau
ini melebihi pulau tetangganya. Tranportasi yang ramah lingkungan (green transportation), karena bukan lagi
menggunakan motor dan mobil, melainkan “cidomo” alias gerobak yang ditarik kuda.
Cidomo sendiri merupakan singkatan dari cikar, dokar, dan mobil yang berarti
badannya terbuat dari cikar dengan ditarik oleh kuda (dokar) dan roda cikar
menggunakan ban mobil bekas. Transportasi bermotor sangat dilarang
penggunaannya sesuai dalam awig-awig adat. Senang sekali rasanya mendengar
kearifan lokal (local wisdom) di sini
masih terpelihara dengan baik.
Diving dan snorkling pastinya tak terlupakan di Gili Meno yang berada di tengah-tengah Gili Trawangan dan Gili Air. Ada sebuah lokasi yang diberi nama Turtle Point yang terletak pada kedalaman 3 sampai dengan 40 meter di sebelah Utara Gili Meno. Dinamakan demikian karena di lokasi tersebut selalu terdapat penyu baik yang sedang mencari makan maupun beristirahat. Bagi divers bersiaplah memotret biota ini dengan kamera underwater kamu. Gili Meno juga menawarkan sesuatu yang lebih dengan adanya Danau Asin di barat pulau, taman burung dan penangkaran penyu. Liburan terasa lebih berarti dengan mendukung upaya restorasi.
Sedangkan pulau yang ketiga yang merupakan pulau terdekat
dengan Pulau Lombok yaitu Gili Air. Pemandangan di Gili Meno tidak kalah menarik dengan kedua gili lainnya. Melihat sunset dan berpose ala siluet menjadi pilihan yang menarik yang sayang untuk dilewatkan. Gili Air ini sangat pas untuk acara kumpul bersama. Tidak
perlu cemas, karena fasilitas tersedia lengkap di sini. Mulai dari hotel, restoran, kafe, tempat ibadah dan
tempat hiburan. Dan jangan lupa untuk mencicipi kuliner khas Lombok yang super pedasss,
Ayam Taliwang. Daging ayamnya dipilih daging ayam muda, yang muda jelas lebih
enak ya..bisa digoreng dan bakar sesuai selera. Penikmat sajian pedas seperti
aku harus coba nih menu ini.
Dan satu lagi kuliner andalan Lombok
patut untuk dicicipi, plecing kangkung. Perpaduan rebusan kangkung plus sambal
tomat yang terbuat dari racikan cabai rawit, garam, terasi dan tomat. Biasanya juga ditambah dengan tauge dan
kacang goreng. Kangkung khas Lombok sendiri berbeda dengan kangkung yang tumbuh
di Pulau Jawa. Hmmm..Sudah kebayang liburan
bakal seperti apa?
Cidomo transportasi ramah lingkungan di Kepulauan Gili |
Diving dan snorkling pastinya tak terlupakan di Gili Meno yang berada di tengah-tengah Gili Trawangan dan Gili Air. Ada sebuah lokasi yang diberi nama Turtle Point yang terletak pada kedalaman 3 sampai dengan 40 meter di sebelah Utara Gili Meno. Dinamakan demikian karena di lokasi tersebut selalu terdapat penyu baik yang sedang mencari makan maupun beristirahat. Bagi divers bersiaplah memotret biota ini dengan kamera underwater kamu. Gili Meno juga menawarkan sesuatu yang lebih dengan adanya Danau Asin di barat pulau, taman burung dan penangkaran penyu. Liburan terasa lebih berarti dengan mendukung upaya restorasi.
Penyu hijau dan Penyu sisik |
Sunset Gili Air |
Ayam Taliwang khas Lombok |
Plecing kangkung khas Lombok |
Sekarang ini semua serba mudah, serba ada juga serba canggih.
Traveling juga semakin gampang, terutama
kalau kamu berselancar di pegipegi.com, ada banyak informasi mengenai destinasi
wisata yang bisa kamu pilih di sana, bahkan persiapan tiket pesawat dan hotel
juga bisa langsung diboking secara online.
Jadi bisa langsung ambil ancang-ancang kalkulasi
sesuai dengan budget pastinya.
Travelers dan semua khalayak perlu
tahu, bahwa pengelolaan dan
pemberdayaan sumber daya baik alam maupun sumberdaya manusia dalam mendukung
keberlanjutan di ketiga pulau gili patut diberi apresiasi. Pembentukan Satgas
Pulau di bawah adat untuk mengawasi kegiatan dan kejahatan seperti penjarahan
ikan, penggunaan bom, maupun eksploitasi pasir pantai dan pelanggaran lainnya,
juga Ecotrust & Conservation dalam
program peremajaan terumbu karang, Island
Security yang berperan sebagai tenaga keamanan pulau selama 24 jam, dan Cidomo Club (Persatuan Cidomo) yang konsisten membatasi populasinya
demi kelestarian lingkungan yang ada. Semua itu patut dihargai dan didukung oleh
pemerintah dan segenap masyarakat.
Melalui tulisan di blog
ini, aku ingin menyuarakan sedikit dari banyaknya kekayaan dan keindahan alam
nusantara, memberi cerita kepada para pelancong yang kebanyakan hanya tau dari
mulut ke mulut, serta satu hal yang paling utama, ku ingin menyampaikan betapa
berharganya alam semesta yang Tuhan berikan.. Betapa besar tanggung jawab kita
dalam menjaganya. Betapa arogannya tangan yang melempar “bungkusan sampah”. Padahal
tren wisata dunia saat ini sudah bergeser dari hanya sekedar melihat
alam dan kebudayaan sebagai objek, tapi juga sesuatu yang perlu dijaga
kelestariannya. Inilah ekowisata (ecotourism) yang kini
begitu populer dan menjadi perhatian global. Sehingga wisata masa kini bukan
sekedar jalan-jalan tanpa makna, tapi lebih dari itu, wisata adalah memberi
arti dari setiap perjalanan. Ekowisata (ecotourism) mengajak
penikmatnya menikmati bentuk-bentuk wisata yang
berbeda dari biasanya sambil berkontribusi menjaga keberlangsungan alam atau
ekologi, ekonomi dan kehidupan sosial budaya masyarakat. Jadi, bagi kamu para traveler, kamu bukan lagi orang asing,
kamu adalah bagian dari tuan rumah yang turut menjaga keelokan sampai lebih dari sejauh mata memandang. Bahkan tourist yang pada datang ke Indonesia
saat ini tidak mau kalah dalam peduli lingkungan. Nah, kita? Masih berpikir untuk mengurangi keasrian tanah air ini? Say no to throw rubbish anywhere! Mau
itu di pedalaman sekalipun, di Lombok, maupun di seluruh bagian Indonesia,
bahkan dunia. Keep our environtment clean, guys!
Begitu pula denganku, aku ingin menjadi bagian dari traveler yang ingin menjelajahi 3
Kepulauan Gili Lombok dan peduli terhadap lingkungan, tidak menyentuh terumbu
karang seenaknya, demi menjaga keindahan bawah laut dan negeri tercinta. Satu
hal yang mungkin beberapa orang menganggapnya tidak perlu bahkan lucu, aku
ingin melakukan sesuatu di sana untuk tersenyum di kemudian hari dalam mengingat
memori indah yang kulakukan selain baktiku pada Dumai, Pulau Panggang Kepulauan
Seribu, pulau terluar Indonesia Pulau Tiga Natuna dan lainnya, aku ingin melakukan
aksi bersih pantai di sana, turut mendukung kegiatan Clean Up Day yang merupakan program peremajaan dan tindakan
konservasi Gili Ecotrust, mendukung
upaya masyarakat adat dalam menjaga kekayaan kelestarian, dan untuk menunjukkan
pada dunia bahwa aku juga ingin menjaganya.
"Bersama pegipegi.com dan Alexander Thian @amrazing #BukanSekedarTraveling"
"Bersama pegipegi.com dan Alexander Thian @amrazing #BukanSekedarTraveling"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar