Senin, 18 Juli 2011

Abalon Moluska Laut yang Indah



Dalam Kingdom Animalia, abalon berasal dari Filum Moluska, sebuah kelompok yang mencakup kerang, kerang, siput laut, gurita, dan cumi. Moluska adalah seluruh dunia dan didominasi laut. Spesies ini memiliki tubuh yang lembut dikelilingi oleh mantel, dan kepala anterior, dan kaki berotot besar. Moluska yang terbaik dikenal untuk dibentuk dan diwarnai indah cangkang gampingan  disekresikan oleh mantel.
Abalon (berasal dari bahasa Spanyol, Abulón) ialah suatu spesies kerang-kerangan (moluska) dari familia Haliotidae dan genus Haliotis. Ia dikenal pula sebagai kerang mata tujuh atau siput balik batu, ormer di Jersey dan Guernsey, perlemoen di Afrika Selatan, dan pāua di Selandia Baru. Abalon tergolong dalam kelas Gastropoda yang besar. Terdapat hanya satu genus dalam famili Haliotidae dan kira-kira 4 - 7 subgenus. Taksonominya agak membingungkan. Spesiesnya berjumlah antara kira-kira 100 hingga 130 (karena adanya hibrida).
Abalon mempunyai bentuk yang hampir menggulung, gulungannya meluas dengan sangat cepat sehingga cangkangnya lebih kelihatan seperti mangkuk atau mirip telinga. Cangkang abalon dapat diidentifikasi lebih lanjut melalui urutan lubang kecil mengikuti tepi bagian sisi kiri cangkang. Cangkang berwarna khas hijau lurik dan merah hingga kekuningan, warna yang bagus untuk melindungi diri bagi binatang yang hidup dibatu (Shiemack, 2001).
Ciri-ciri yang paling umum dari Haliotis adalah berbentuk seperti telinga dan memiliki pusat cangkang berbentuk lingkaran yang berukuran kecil dan terletak di bagian posterior. Pada bagian anterior yakni mantel tepi cangkang akan muncul lubang yang berfungsi dalam proses respirasi. Lubang tersebut akan bertambah jumlahnya seiring dengan bertambahnya ukuran cangkang, sampai terbentuk di sepanjang sisi kiri cangkang. Ketika abalone sedang rileks, tentakel dan mata akan menonjol dari bagian anterior ke cangkang. Penonjolan tersebut merupakan epipodium yang merupakan perluasan dari kaki dan merupakan sensor kecil tentakel (Fallu, 1991 dalam Tahang, 2005).
Abalon mempunyai bentuk cangkang memanjang yang tipis, rata dan tidak simetris. Ukuran tubuhnya (otot) sangat besar dibandingkan cangkangnya. Kepala berwarna kehijauan dan pada pinggir sekitar kepala berwarna hijau dengan bintik-bintik hijau gelap dan coklat. Kakinya berwarna krem kelihatan berbintik kecoklatan (Effendy, dkk., 1998). Bose, at al. (1993) menambahkan bahwa cangkang abalone berbentuk seperti telinga dan berwarna kemerah-merahan sampai coklat dengan gelombang cincin yang tumbuh pada permukaannya. Terdapat strip hitam dan kekuningan pada dorsal dan warna kehijauan sampai keunguan pada strip atau jalannya.
Cangkang abalone  mengandung pori-pori pernafasan sepanjang spiral luar dari cangkangnya. Ini digunakan untuk membawa air, dan juga untuk buang air limbah. Setelah air bersirkulasi di seluruh sistem, seperti insang, tubuh limbah keluar dengan arus. Meskipun di luar, cankang tidak mungkin terlihat sangat menarik, bagian dalam shell terdiri dari nacre, lebih dikenal umumnya sebagai "ibu mutiara". Hal ini menyebabkan cangkang memiliki warna warni indah dan bevariasi. 
Abalon ini juga memiliki otot kaki yang membentuk bagian bawah, terlihat dari cangkangnya. Seiring kaki epipodium ini adalah bagian yang luar di bawah kulit dan menyediakan organ sensorik dan mengandung tentakel kecil. Epipodium ini juga merupakan cara terbaik untuk memecahkan spesies yang berbeda selain dari satu sama lain.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar